Minggu, 07 November 2010

budidaya kan lele dumbo dalam terpal










PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM



AKUAPONIK PADA KOLAM TERPAL SEBAGAI USAHA BUDIDAYA IKAN LELE DAN SAYURAN DI LAHAN SEMPIT



BIDANG KEGIATAN :
PKM KEWIRAUSAHAAN






Disusun oleh :

Zapirudin                (071110251/2007)
Arifin                       (071110249/2007)
Atika Pribadi          (081110129/2008)





UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK
PONTIANAK
2010
HALAMAN PENGESAHAN
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

1. Judul kegiatan     :  Akuaponik Pada Kolam Terpal Sebagai Usaha Budidaya Ikan Lele dan Sayuran di Lahan Sempit
2.  Bidang Kegiatan :     PKMK     
3.  Bidang Ilmu        :     Pertanian
4.  Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap                                   :  Zapirudin
b. NIM                                                   :  071110251
c. Jurusan                                               :  Budidaya Perairan
d. Universitas/ Institut/ Politeknik         :  Muhammadiyah Pontianak
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP         :  Jalan Karangan No. 10 B
f. Alamat e-mail                                     :  Zapirudin_apeng@yahoo.co.id
5.  Anggota Pelaksana Kegiatan/ Penulis    :  2 orang
6.  Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar                  :  Ir. Eko Dewantoro, M. Si
b. NIDN                                                 :  0027096509
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP         :  Jl. H. Rais A. Rahman, Gg. Keluarga 42 Pontianak 78115
7.  Biaya Kegiatan Total
a. Dikti                                                   :  Rp 9.850.000,-
b. Sumber lain                                        :  -
8.  Jangka Waktu Pelaksanaan                     :  2 bulan 15 hari
                                                                                   Pontianak, 15 Oktober  2010
Menyetujui,                                                                
Ketua Jurusan/ Program Studi/                                               Ketua Pelaksana
Pembimbing Unit Kegiatan Mahasiswa                                  Kegiatan



        (Farida, S.Pi)                                                                       ( Zapirudin )
   NIDN.1111098201                                                               NIM. 07110251

Pembantu  Rektor
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan                                 Dosen Pendamping
                                                                                     


(Ir. Hendry Yanto, M.Si)                                                (Ir. Eko Dewantoro, M. Si)
     NIDN. 0010126711                                                           NIDN. 0027096509

A.  Judul Program
“Akuaponik Pada Kolam Terpal Sebagai Usaha Budidaya Ikan Lele dan Sayuran di Lahan Sempit”

B. Latar Belakang
Sektor perikanan khususnya budidaya dalam aplikasi di lapangan tidak terlepas dari kebutuhan akan lahan yang luas serta air sebagai media budidaya yang melimpah. Hal ini hanya dapat terwujud apabila pengembangan sektor ini dilakukan pada daerah-daerah dengan luasan lahan yang tidak terbatas yang notabene kondisi lahan seperti ini hanya terdapat di daerah pedesaan dengan luasan tingkat kjepadatan penduduk rendah.

Akuaponik merupakan menanam tanaman dan memelihara ikan dalam satu wadah. Proses dimana tanaman memanfaatkan unsur hara yang berasal dari kotoran ikan yang apabila dibiarkan di dalam kolam akan menjadi racun bagi ikannya. Lalu tanaman akan berfungsi sebagai filter vegetasi yang akan mengurai zat racun tersebut menjadi zat yang tidak berbahaya bagi ikan dan suplai oksigen pada air yang digunakan untuk memelihara ikan. Dengan siklus ini akan terjadi siklus saling menguntungkan. Akuaponik juga  merupakan salah satu cara mengurangi pencemaran air yang dihasilkan oleh budidaya ikan dan juga menjadi salah satu alternatif mengurangi jumlah pemakaian air yang dipakai oleh sistem budidaya. Inti dasar dari budidaya dengan cara  ini adalah penyediaan air yang optimum untuk masing-masing komoditas dengan memanfaatkan sistem resirkulasi.
Akuaponik dapat dilakukan pada lahan yang sangat minim yaitu dengan kolam tarpal. Kolam terpal adalah kolam yang dasarnya maupun sisi-sisi dindingnya dibuat dari terpal. Kolam terpal dapat mengatasi resiko-resiko yang terjadi pada kolam gali maupun kolam semen. Kolam ikan dengan menggunakan terpal merupakan salah satu bagi para pembudidaya ikan yang lahannya sangat sempit tanpa merusak/mengali lahan tersebut dengan biaya yang relatif murah. Kolam sederhana dari terpal ini dapat dibangun di pekarangan rumah atau kebun dan tak harus membutuhkan lahan luas. Pembuatan kolam terpal sangat praktis, hanya memerlukan waktu beberapa jam. Keuntungan lain adalah kolam dapat dipindah sesuai keinginan. Kehidupan ikan dan sayuran juga mudah dikontrol, kondisi air relatif lebih bersih dan pasokan pakan berkualitas juga lebih terjamin.
Akuaponik di kolam tarpal dengan memadukan antara pemeliharaan ikan dan sayuran dapat diterapkan dalam rangka pemecahan keterbatasan air dan keterbatasan lahan. Akuaponik dapat memadukan antara ikan lele dengan kangkung. Disamping itu akuaponik juga mempunyai keuntungan lainnya berupa pemasukan tambahan dari hasil tanaman yang akan memperbesar keuntungan para peternak ikan.
Ikan Lele disukai oleh sebagian masyarakat sebagai sumber protein hewani yang relatif murah dan mempunyai nilai gizi yang cukup tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, setiap 100 gram daging lele dumbo mengandung 18,2 gram protein. Untuk 500 gram lele dumbo berukuran kecil (kira-kira 4 ekor) mengandung 12 gram protein, energi 149 kalori, lemak 8,4 gram dan karbohidrat 6,4 gram. Jenis ikan ini juga memiliki beberapa keunggulan seperti pertumbuhannya relaif cepat, tahan terhadap serangan penyakit, memiliki nilai efesiensi pemanfaatan  pakan yang tinggi, dapat dipijahkan, dapat dipelihara dengan kepadatan tinggi dan cukup adaptif terhadap kondisi lingkungan yang kurang mengguntungkan.
Di Provinsi Kalimantan Barat saja, meskipun budidaya komoditas ini belum begitu lama diusahakan, namun produksinya sudah cukup tinggi. Pada tahun 2007 tercatat produksi ikan sebesar 188,5 ton dengan nilai Rp. 2.286,3 juta dan meningkat drastis ditahun 2008 dengan produksi 674,76 ton yang nilainya mencapai Rp. 9.709,1 juta (Dinas Kelautan dan Perikanan Kalbar, 2009). Petani yang memelihara ikan ini tidak hanya di Kota Pontianak tetapi hampir di seluruh Kabupaten/Kota di Kalbar.
Sayuran berupa kangkung juga menjadi komoditas yang sangat menjanjikan untuk dikembangkan, dapat kita lihat dipasar-pasar tradisional para ibu-ibu rumah tangga tidak asing dengan jenis sayuran ini sebagai menu makanan mereka. Kangkung dapat dimasak sesuai selera, bahkan dirumah-rumah makan menu dari kangkung tetap menjadi primadona untuk dikonsumsi.
Kangkung mempunyai nilai gizi yang cukup tinggi, menurut penelitian yang telah di lakukan nilai gizipada kangkung berupa protein sekitar 3,90 gram, lemak sekitar 0,60 gram, karbohidrat sekitar 4,40 gram, serat sekitar 1,40 gram, vitamin A sekitar 4825,00 S.L, Kangkung tidak hanya di gemari oleh masyarakat kalangan menengah kebawah namun sayuran ini juga banyak terdapat di restoran-restoran sebagai menu tambahan.

C. Perumusan Masalah
Akuaponik yaitu memanfaatkan secara terus menerus air dari pemeliharaan ikan ke tanaman dan sebaliknya dari tanaman ke kolam ikan. Inti dasar dari budidaya dengan cara  ini adalah penyediaan air yang optimum untuk masing-masing komoditas dengan memanfaatkan sistem resirkulasi. Sisa-sisa buangan hasil metabolisme dari ikan yang bersifat racun dapat dimanfaat oleh sayuran sebagai unsur hara untuk tumbuh. Semakin sulitnya mendapatkan sumber air yang sesuai untuk budidaya ikan dan kondisi lahan yang sempit, sehingga diperlukan usaha akuaponik yaitu kombinasi antara budidaya ikan dengan tanaman sayuran di kolam tarpal.

D. Tujuan
Kegiatan PKMK ini bertujuan untuk menghasilkan usaha memanfaatkan lahan yang sempit dengan perpaduan antara budidaya ikan lele dan kangkung (akuaponik) pada kolam terpal untuk usaha mahasiswa.

E. Luaran Yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dari program ini adalah membuat wadah budidaya yang memproduksi ikan lele hidup dan segar serta sayuran berupa kangkung yang siap dipasarkan kepada konsumen.

F. Kegunaan
Kegunaan yang akan diperoleh dari kegiatan ini antara lain dapat menciptakan usaha lapangan pekerjaan baru dan menumbuh kembangkankan jiwa kewirausahaan  bagi mahasiswa untuk memasuki dunia kerja


G. Gambaran Umum Rencana Usaha
1. Kondisi Umum Lingkungan
Dalam  budidaya perikanan pada umumnya setiap orang  akan terlintas suatu unit produksi penghasil ikan dengan wahana kolam, tambak, Keramba Jaring Apung (KJA), kolam air deras maupun hatchery. Begitu pula dalam pertanian terutama bercocok tanam sayuran, kita akan selalu tergambar sawah, kebun atau ladang yang membetang luas. Perkembangan perikanan budidaya disisi lain, terutama perikanan air tawar makin terpojok oleh adanya pembangunan pemukiman, perluasan industri dan transportasi. Intensifikasi perikanan budidaya air tawar juga dihadapkan pada kenyataan kritisnya ketersediaan air yang makin menurun baik dalam jumlah maupun kualitasnya. Dengan demikian perkembangan perikanan budidaya selalu tergeser kedaerah pedesaan, sehingga jaraknya semakin jauh dengan perkotaan sehingga tidak lagi strategis. Kondisi yang demikian ini mengakibatkan tingginya biaya dan waktu transportasi yang makin meningkat, yang pada ahirnya akan menaikkan harga dan menurunkan produk tersebut pada tingkat konsumen dan menurunkan keuntungan produsen. Kondisi seperti ini berakibat melemahnya bargaining posission pada pembudidaya ikan.
Posisi adu tawar sebenarnya dapat diperbaiki apabila pembudidaya ikan mendekati konsumen di perkotaan, namun demikian pada umumnya diperkotaan ketersediaan lahan dan air terbatas, Selain sumberdaya air permukaan di perkotaan dianggap sudah tercemar dan tidak layak bagi budidaya ikan. Padahal kota sebagai sumber daya juga dapat diterapkan melalui teknologi tertentu untuk dapat dimanfaatkan menghasilkan produk perikanan dan pertanian terutama dalam mendukung upaya Revitalisasi perikanan
2. Potensi Sumberdaya dan Peluang Pasar
Saat ini budidaya ikan lele dumbo telah berkembang dengan pesat seiring dengan semakin maraknya usaha pecel lele. Ikan lele yang sebelumnya hanya merupakan hasil tangkapan sampingan di perairan umum dan memiliki harga yang sangat rendah, sekarang menjadi komoditas akuakultur pilihan. Di Provinsi Kalimantan Barat saja, meskipun budidaya komoditas ini belum begitu lama diusahakan, namun produksinya sudah cukup tinggi. Pada tahun 2007 tercatat produksi ikan sebesar 188,5 ton dengan nilai Rp. 2.286,3 juta dan meningkat drastis ditahun 2008 dengan produksi 674,76 ton yang nilainya mencapai Rp. 9.709,1 juta (Dinas Kelautan dan Perikanan Kalbar, 2009). Petani yang memelihara ikan ini tidak hanya di Kota Pontianak tetapi hampir di seluruh Kabupaten/Kota di Kalbar. Sayuran berupa kangkung juga menjadi komoditas yang sangat menjanjikan untuk dikembangkan, dapat kita lihat dipasar-pasar tradisional para ibu-ibu rumah tangga tidak asing dengan jenis sayuran ini sebagai menu makanan mereka. Kangkung dapat dimasak sesuai selera, bahkan dirumah-rumah makan menu dari kangkung tetap menjadi primadona untuk dikonsumsi. Permintaan akan sayuran hijau terus mengalami peningkatan seiring betambahnya jumlah penduduk dan kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi sayuran, berbagai sumber vitamin untuk kesehatan tubuh terkandung di dalamnya.
Ikan Lele disukai oleh sebagian masyarakat sebagai sumber protein hewani yang relatif murah dan mempunyai nilai gizi yang cukup tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, setiap 100 gram daging lele dumbo mengandung 18,2 gram protein. Untuk 500 gram lele dumbo berukuran kecil (kira-kira 4 ekor) mengandung 12 gram protein, energi 149 kalori, lemak 8,4 gram dan karbohidrat 6,4 gram. Ikan lele yang akan diproduksi dapat dipasarkan langsung pada konsumen, rumah-rumah makan, para pengumpul ikan. Tidak hanya dikonsumsi dalam bentuk ikan segar, ikan lele juga dapat dibuat berbagai macam  bentuk olahan, berupa fillet segar, fillet beku ataupun surimi yang memiliki potensi yang cukup besar di pasar internasional. Sedangkan kangkung akan dipasarkan pada pasar-pasar tradisional yang ada di kota Pontianak dan sekitarnya.
Suatu usaha akan kehilangan daya tariknya bila usaha itu tidak menjanjikan keuntungan. Untuk mengetahui seberapa besar keuntungan yang akan didapat dari usaha yang dilakukan maka di perlukan analisa usaha. Analisa biaya dalam kegiatan usaha budidaya ikan lele  pada kolam tarpal dengan ukuran 5x2x1 m, 1 unit kolam akan ditebar 3.000 benih ikan lele dan akan dibangun 2 unit kolam. Hasil dari produksi kangkung dapat dilakukan 2x panen selama pemeliharan ikan (2,5 bulan), dengan asumsi setiap panennya 50 kg. Maka berikut analisanya.
Ukuran panen ikan lele rata-rata 200 gram selama masa pemeliharaan 2,5  bulan, dengan tingkat kelangsungan hidup 85%. Maka jumlah produksi 2 x 3000 ekor x 200 gram x 85% = 1.020.000 gram. Harga ikan lele di pasaran perkilogramnya Rp.14.000,-, maka pendapatan kotor diperoleh 1.020 kg x Rp.14.000,- = Rp.14.280.000,-. Hasil panen kangkung 2 (x panen) x 50 kg x Rp.5000,- = Rp. 500.000,-. Keuntungan dari budidaya lele dan tanaman kangkung Rp.14.280.000,- + Rp. 500.000,- = Rp.14.780.000,-.

Analisa usaha akuaponik ikan lele dan kangkung
A.    Biaya investasi


 
NO    Nama Barang                     Daftar Harga              Jumlah          Total Harga
                                                  Barang
1.           Kolam Tarpal                     Rp. 500.000                2 Unit           Rp. 1.000.000
2.           Stryfoam                            Rp. 100.000                6 buah           Rp.    600.000
3.           Mesin Sedot                      Rp. 500.000                1 buah           Rp.    500.000
4.           Timbangan                         Rp. 550.000                1 buah           Rp.    550.000
5.           Peralatan Penunjang                                                                   Rp.    300.000
Jumlah                                                                                               Rp. 3.400.000
 

B.     Biaya Variabel/Operasional
 

No     Nama Barang                         Daftar Harga       Jumlah          Total Harga
                                                              Barang
1.           Benih Ikan Lele                      Rp. 300,-             6000  Ekor    Rp. 1.800.000
2.           Biji Kangkung                        Rp. 50.000           1 pak             Rp.      50.000
3.           Pakan Ikan                             Rp. 8.000             400 Kg         Rp. 3.200.000
4.           Penyusutan Kolam                                             10%              Rp.    100.000
5.           Penyusutan Stryfoam                                         10%              Rp.      60.000
6.           Penyusutan Timbangan                                      5%                Rp.      27.500
7.           Penyusutan Mesin Sedot                                    10%              Rp.      50.000
8.           Upah Pekerja                          Rp. 50.000           2 orang         Rp.    100.000
9.           Plastik Peacking                     Rp. 50.000           1 pak             Rp.      50.000
Jumlah Biaya Operasional                                                               Rp. 5.437.000
Jumlah Biaya Operasional Lele                                                       Rp. 5.327.000
 

C.     Keuntungan
Pendapatan – Biaya Operasional
= 14.780.000 – 5.437.000 = 9.343.000
Jadi ke untungan bersih yang akan di peroleh dari usaha budidaya sistem akuaponik ini yaitu sekitar : Rp 9.343.000
D.    Break Event Point (BEP) Ikan
                                             Biaya Operasioanal Lele
BEP Produksi   =
                                             Harga Jual/Kg
                                        Rp. 5.327.000
                          =           
                                        Rp. 14.000
                          =            380,5 Kg
Artinya, Titik balik modal akan tecapai apabila jumlah produksi ikan lele sebesar  380.5 Kg. Jika di bandingkan dari hasil BEP maka usaha ini sangat menjanjikan karna total produksi selama satu priode sekitar 1.020 Kg ikan Lele
                                        Biaya Operasional
BEP Harga        =
                                        Total Produksi
                                        Rp. 5.327.000
                          =
                                        1.020 Kg
                          =            5,22/Kg
Artinya, Titik balik modal yang akan tercapai apabila harga produksi ikan lele sebesar Rp. 5,22/Kg. Jika di bandingkan dengan harga jual ikan lele di pasaran maka keuntungan yang akan di peroleh dalam setiap kg kan lele sebesar Rp. 8.780,-


E.     R/C Ratio
                                             Hasil Usaha
R/C Ratio            =
                                        Biaya Operasional
                                       
                                        Rp. 14.780.000
=
                                        Rp. 5.437.000
                        =              2,71
Nilai R/C ratio sebesar 2,71 menunjukkan bahwa usaha Akuaponik Ikan Lele da Kangkung sangat layak untuk di lakuka. Dari setiap Rp. 1,- akan di peroleh keuntungan 2,71

H. Metode Pelaksanaan
1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
            Usaha ini akan dilakukan di Gang Sederhana Jl. M. Sohor Kota Pontianak Kalimantan Barat. Waktu pelaksanaan kegiatan dilakukan mulai bulan Februari 2011.
2. Bahan dan Alat
            Bahan yang digunakan dalam usaha ini antara lain, benih ikan lele ukuran 5 cm, pakan ikan, biji kangkung. Sedangkan alat yang diperlukan adalah tarpal, papan, kayu bulat (kaso), paralon, stryfoam, sabut kelapa, sekam, ember, serokan, mesin sedot, timbangan, kantong plastik, tali dan paku.
3. Pemilihan Lokasi
            Pemilihan lokasi untuk usaha budidaya ikan perlu dipertimbangkan agar usaha yang dilakukan dapat berjalan sesuai dengan harapan dan dapat berkesinambungan. Usaha pembesaran ikan lele dengan kolam terpal dapat dilakukan di pekarangan ataupun di halaman rumah. Lahan yang digunakan untuk kegiatan ini dapat berupa lahan yang belum dimanfaatkan atau lahan yang telah dimanfaatkan, tetapi kurang produktif. Cari posisi tanah yang langsung terkena sinar matahari dan cukup luas untuk pembuatan kolam. Selain aspek teknis, aspek sosial ekonomi juga  harus diperhatikan meliputi prasarana jalan, keamanan, dekat dengan daerah pengembangan budidaya ikan dan pemasaran.
4. Pembuatan Kolam Tarpal dan Media Tumbuh Kangkung
Bersihkan lahan dari gulma, seperti rumput liar dan alang-alang, serta pepohonan yang terlalu rimbun agar kolam dapat memperoleh sinar matahari secara langsung.
Tonggak kayu (cerocok) disiapkan sebagai tiang utama. Dengan menancapkan tonggak di setiap sudut kolam. Tinggi tonggak utama sekitar 100 cm dengan kedalaman kolam berkisar 70 cm cm beberapa tonggak pendukung (berukuran lebih kecil) yaitu berupa kayu bulat, dengan jarak antar katu sekitar 1 meter. Setelah tonggak-tonggak terpasang, kerangka kolam dari kayu kaso yang sudah dipotong sesuai dengan ukuran kolam dipasang. Untuk menyatukan potongan-potongan kayu, gunakan paku berukuran 7 atau 9 cm. Setelah kerangka kolam selesai kemudian membuat  dinding dari bilah bambu. Bambu yang digunakan dibersihkan dan dibelah menjadi bilah-bilah bambu selebar 4-5 cm. Bilah-bilah bambu selanjutnya dipaku ke semua kerangka bagian sisi (dinding). Bagian atas tetap dibiarkan terbuka. Letakkan pipa PVC (paralon) beserta knee secara horizontal di sisi bak paling rendah sebagai tempat untuk pembuangan air. Paralon yang digunakan berdiameter 2,5 inci. Langkah berikutnya adalah memasang terpal plastik di bagian dalam bak. Pertama, siapkan terpal plastik berukuran 8 x 5 m2 yang telah dipres. Kedua, pasang terpal hingga merapat ke tepi (bagian sudut dapat dilipat). Ketiga, terpal pada bagian dinding paling atas dijepit dengan bilah bambu, agar kelihatan rapi dan tidak mudah mengerut.  Keempat, melubangi terpal yang tepat menempel di mulut pipa (paralon) pembuangan air.
Pembuatan media tanam kangkung yaitu dengan melubangi stryfom dengan diameter 2 cm, jarak antar lubang baik secara vertikal maupun horizontal sekitar 3 cm. Setelah pemberian lubang selesai dilanjutkan dengan memasukkan sabut kelapa ke dalam lubang tersebut sesuai ukuran lubang yang dibuat, tujuannya adalah untuk menahan biji kangkung sebelum akarnya tumbuh. Setelah semua selesai, media tanam diletakkan di atas permukaan air pada kolam terpal dengan diberi penyangga berupa bilah bambu melintang antara kedua sisi kolam.

5. Teknik Budidaya Akuaponik
            Apabila kolam sudah jadi dan sebelum dilakukan penebaran benih, terlebih dahulu bagian dalam kolam terpal dicuci dengan kain atau sikat untuk menghilangkan bau lem atau zat kimia yang dapat mematikan bibit ikan. Setelah itu kolam dikeringkan selam satu hari, barulah kolam diisi dengan air setinggi 30 cm. Kedalaman tersebut sangat ideal bagi bibit yang sewaktu-waktu bergerak kepermukaan air. Apabila pengisian air telah maka dilakukan teknik budidaya ikan yang meliputi :
a. Penebaran benih ikan lele kedalam wadah budidaya. Penebaran benih ikan sebaiknya pada pagi atau sore hari saat kondisi suhu tidak terlalu panas agar ikan tidak stres. Sebelum ikan ditebarkan perlu dilakukan aklimatisasi atau penyesuaian kondisi lingkungan sekitar. Caranya ialah  ikan dalam kantong plastik (wadah pengangkutan) dibiarkan terapung dalam perairan sekitar 2-4 menit, kemudian secara bertahap air perairan sedikit demi sedikit dimasukkan kedalam wadah pengangkutan. Bila kondisi air dalam wadah pengangkutan dengan air perairan sudah sesuai (sama), maka ikan-ikan yang ada dalam wadah pengangkutan biasanya akan keluar dengan sendirinya.
b. Pemberian pakan. Masa pemeliharaan ikan selama 2,5 bulan, pakan yang diberikan berupa pakan buatan berupa pellet yang banyak tersedia di pasaran. Selain pakan berupa pellet, pakan tambahan lainnya dapat juga diberikan seperti berupa usus ayam, bangkai ayam dan keong mas saat ikan berusia 1 bulan. Pakan diberikan tiga kali sehari, yaitu pada pagi, siang dan sore hari. Pemberian pakan dilakukan sedikit demi sedikit sesuai dengan nafsu makan ikan sampai ikan merasa kenyang.
c. Penambahan air dan Pergantian air. Bila air dalam kolam terpal berkurang karena proses penguapan maka tambahkan air hingga tinggi air kembali pada posisi normal. Penambahan air dilakukan dari tinggi air 30 cm hingga menjadi 70 cm. secara bertahap setiap bulannya (dalam sebulan air perlu ditambah 15 – 20 cm). Pergantian air dilakukan saat air mulai tampak kotor (hal ini ditandai dengan ikan mulai menggantung). Pegantian air sampai umur 2 bulan biasanya dilakukan 2 kali. Pergantian air dengan cara membuka saluran pengeluaran (paralon) hingga air tinggal sedikit (hampir kering).
d. Pengendalian hama dan penyakit ikan. Selama pemeliharaan, kesehatan ikan selalu diamati agar dapat melakukan penaggulangan sedini mungkin. Apabila ditemui tanda-tanda serangan penyakit, maka segera dilakukan diagnostik dan pengobatan serta memisahkan atau membuang ikan yang terserang agar tidak menginfeksi  ikan yang sehat. Kebersihan keramba harus selalu tetap terjaga dan selalu melakukan pengontrolan terhadap terpal karena dikhawatirkan ada yang bocor.
Penebaran biji kangkung dilakukan pada saat ikan setelah ditebar. Styrofoam yang telah dilubangi diisi sabut kelapa, pada bagian atas sabut kelapa ditebar biji kangkung. Setiap hari biji tesebut disiram agar tumbuh akar (kecambah). Apabila akar tanaman telah tumbuh, maka tidak perlu dilakukan penyiraman karena akar kangkung sudah dapat mengambil unsur hara yang terdapat pada air di kolam terpal sebagai makanan untuk tumbuh.
6. Pemanenan dan Pemasaran
Pemenenan ikan apabila masa pemeliharaan sudah mencapai 2,5 bulan dengan panen sekaligus (semua) atau panen ikan lele dapat dilakukan dengan cara panen sortir. Panen sortir adalah dengan memilih ikan yang sudah layak untuk dikonsumsi (dipasarkan) biasanya ukuran 5 sampai 10 ekor per kg atau sesuai dengan keinginan pasar, kemudian ukuran yang kecil dipelihara kembali. Pemenenan ikan dilakukan dengan membuang air pada kolam terpal melalui paralon. Setelah air dalam kolam habis kemudian ikan diserok dan di masukkan kedalam baskom. Pemanenan kangkung dilakukan dengan mengangkat media tanaman (stryfoam), kangkung tersebut dipotong akarnya untuk mempermudah pengambilan dan menjaga agar stryfom tidak rusak. Selama peleliharaan ikan, pemanenan kangkung dilakukan dua kali. Karena masa panen kangkung relatif singkat lebih kurang 25 – 30 hari.
 Ikan yang telah dipanen akan dipasarkan dalam bentuk ikan hidup dan segar  ke rumah-rumah makan, pasar ikan tradisional, para pengumpul ikan dan langsung kekonsumen. Sedangkan hasil panen dari kangkung langsung dipasarkan ke pasar-pasar tradisonal yang ada di kota Pontianak.


I. Jadwal Kegiatan
No
Uraian Kegiatan
Bulan ke
1
2
3
4
5
1.
Pembuatan proposal





2.
Persiapan peralatan dan bahan





3
Pelaksanaan program





-    Pembuatan kolam terpal





-    Penebaran benih ikan dan Kangkung





-    Pembesaran





-    Pemanenan kangkung





-    Pemenenan kangkung dan ikan





-    Pemasaran





4.
Pengumpulan dan analisis data





5.
Pembuatan draf laporan dan seminar intern





6.
Pembuatan laporan final





7.
Pengiriman laporan






J. Rancangan biaya
a. Bahan Habis Pakai
No  Nama Alat               Volume/Satuan        Biaya Satuan (Rp)      Jumlah (Rp)
1     Benih Ikan Lele               6000 Ekor                      400,-                  2.400.000
2     Pakan Ikan                      400 Kg                          8000                    3.200.000
3     Biji kangkung                  1 Pak                           50.000                          50.000
4     Ember,Gayung,Serokan  1 Set                         100.000                        100.000
5     Kantong Peacking           1 Pak                          50.000                          50.000
Jumlah                                                                                                     5.800.000




b. Peralatan Penunjang PKMK
No  Nama Alat         Volume/Satuan         Biaya Satuan (Rp)             Jumlah (Rp)
1.    Kolam Terpal            2 Unit                         500.000                         1.000.000
2.    Stryfoam                  6 buah                        100.000                            600.000
3.    Mesin Sedot             1 Buah                        500.000                            500.000
4.    Timbangan                1 Buah                         550.000                           550.000
5.    Obat-obatan              1 Set                           200.000                           200.000
Jumlah                                                                                                     2.850.000

c. Perjalanan
No. Uraian                     Volume/satuan      Biaya Satuan (Rp)       Jumlah  (Rp)
1.        Biaya Transportasi           3 Orang                  100.000                       300.000
2.        Dokumentasi                   1 Paket                   200.000                       200.000
Jumlah                                                                                                     500.000

d. Lain-lain
No. Uraian                       Volume/satuan         Biaya Satuan (Rp)      Jumlah   (Rp)
1.      Pembuatan laporan          1 paket                          400.000                400.000
2.      Foto copy dan ATK        1 Pak                             300.000                300.000
3.      Jumlah                                                                                         700.000

Rekapitulasi Anggaran yang di butuhkan
No  Jenis Pengeluaran                                                                Kebutuhan Biaya
1.        Bahan Habis Pakai                                                                       5.800.000
2.        Peralatan Penunjang                                                                     2.850.000
3.        Perjalanan                                                                                        500.000
4.        Lain-lain                                                                                          700.000
Jumlah                                                                                               9.850.000


K. Lampiran
1. Daftar Riwayat Hidup
CURRICULUM VITAE
1.  Ketua
N a m a                                 :  Zapirudin
NIM                                     :  071110251
Tempat/Tanggal Lahir          :  Cemaga, 1 Januari 1988
Jenis Kelamin                       :  Laki-Laki
Agama                                  :  Islam
Fakultas/Program Studi       :  Perikanan/Budidaya Perairan S1
Perguruan Tinggi                  :  Universitas Muhammadiyah Pontianak
Alamat Perguruan Tinggi     :  Jl. A. Yani No. 111. Pontianak (78124)
                                                Telp. (0561)737278, Fax (0561)764571
Alamat Rumah                     :  Jalan Karangan No. 10 B
Pendidikan Formal  :
No
Nama Sekolah/Perguruan Tinggi
Tahun Lulus
Bidang Studi
1.
SDN 01 Ranai Kab. Natuna
1997
-
2.
SLTP  1 Ranai Kab. Natuna
2003
-
3.
SMK N Kelautan dan Perikanan
2007
Budidaya
4.
Fakultas Perikanan Univ. Muhammadiyah Pontianak
Dalam Proses
Budidaya Perairan
Pengalaman dan keahlian :
No.
Nama Pengalaman/ Keahlian
Tahun
Kedudukan
1.
Lulus Sertifikasi ABI (Ahli Benih Ikan)
2006
Peserta
2.
Ikut serta dalam seminar PKM
2009
Peserta
3.
Lulus Dalam Pengajuan PKM-K dengan Judul Pemanfaatan Aliran Sungai untuk Usaha Budidaya Ikan Nila Gesit dalam Keramba Jaring Tancap di Desa Semperiuk Kecamatan Jawai Selatan Kabupaten Sambas
2009
Anggota
4.
Ikut serta dalam kepengurusan Organisasi HPMN-P
2009 – 2010
Kabid.Olah Raga
5.
Ikut serta dalam seminar PKM
2010
Peserta

Demikianlah CURRICULUM VITAE ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan sesunggunya untuk dapat dipergunakan sebagaimana  mestinya.

Pontianak,  Oktober 2010
                                                                                        Yang menyatakan,




                                                                                                Zapirudin

CURRICULUM VITAE

2.  Anggota
N a m a                                          :  Arifin
NIM                                               :  071110249
Tempat/Tanggal Lahir                   :  Limau Manis, 26 November 1985
Jenis Kelamin                                :  Laki-Laki
Agama                                           :   Islam
Fakultas/Program Studi                 :  Perikanan/Budidaya Perairan S1
Perguruan Tinggi                           :  Universitas Muhammadiyah Pontianak
Alamat Perguruan Tinggi              :   Jl. A. Yani No. 111. Pontianak (78124)
                                                Telp. (0561)737278, Fax (0561)764571
Alamat Rumah                              :  Jalan Karangan No. 10 B
Pendidikan Formal  :
No
Nama Sekolah dan Perguruan Tinggi
Tahun selesai
Bidang studi
1
SD 22 Limau Manis. Kab. Natuna
2001
-
2
SLTP 1 Ranai. Kab. Natuna
2004
-
3
SMKN KDP. Kab. Natuna
2007
Nautika
4
Fakultas Perikanan Univ. Muhammadiyah Pontianak
Dalam Proses
Budidaya Perairan
Pengalaman dan Keahlian  :
No
Judul Pengalaman
Tahun
Kedudukan
1
Pengurus osis SMKN Kelautan dan Perikanan Kab. Natuna
2004
Operasional
2
Lulus Sertifikat ANKAPIN II (Ahli Nautika Kapal Penangkap Ikan)
2007
Peserta
3
Ikut serta dalam seminar PKM
2008
Peserta
4
Ikut serta dalam seminar PKM
2009
Peserta
5
Lulus dalam Pengajuan PKMK dengan Judul Pemanfaatan Aliran Sungai untuk Usaha Budidaya Ikan Nila Gesit dalam Keramba Jaring Tancap di Desa Semperiuk Kecamatan Jawai Selatan Kabupaten Sambas
2009
Ketua
6
Ikut serta dalam seminar PKM
2010
Peserta
7
Ikut serta dalam kepengurusan Organisasi HPMN-P
2009-2010
Angota Kabid. Pendidikan

Demikianlah CURRICULUM VITAE ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan sesunggunya untuk dapat dipergunakan sebagaimana  mestinya.

Pontianak,  Oktober 2010
                                                                                        Yang menyatakan,



                                                                                                  Arifin  
CURRICULUM VITAE

3.  Anggota
N a m a                                 :  Atika Pribadi
NIM                                     :  081110129
Tempat/Tanggal Lahir          :  Sarang Burung Danau, 25 Januari 1989
Jenis Kelamin                       :  Perempuan
Agama                                  :  Islam
Fakultas/Program Studi       :  Perikanan dan Ilmu Kelautan /Budidaya Perairan S1
Perguruan Tinggi                  :  Universitas Muhammadiyah Pontianak
Alamat Perguruan Tinggi     :  Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Muhammadiyah Pontianak
                                                Jl. A. Yani No. 111. Pontianak (78124)
                                                Telp. (0561)737278, Fax (0561)764571
Alamat Rumah                     : Sungai Nyirih Dusun 1, Desa Sungai Rengas Kec. Sungai Kakap Kab. Kubu Raya
Pendidikan Formal :
No
Nama Sekolah/Perguruan Tinggi
Tahun Lulus
Bidang Studi
1.
SDN 39 Sungai Udang Kab. Pontianak
2001
-
2.
SMPN 2 Sungai Kakap Kab. Pontianak
2004
-
3.
SUPM Negeri Pontianak
2007
Budidaya Perikanan
4.
Fakultas Perikanan Univ. Muhammadiyah Pontianak
Dalam Proses
Budidaya Perairan
Pengalaman dan Keahlian  :
No.
Nama Pengalaman/ Keahlian
Tahun
Kedudukan
1.
Ikut serta dalam pelatihan PKM
2009
Peserta
2.
Ikut serta dalam Pelatihan PMW
2009
Peserta
3.
Ikut serta dalam Pelatihan dan Pendidikan PMW
2010
Peserta
4.
Lulus Dalam Pengajuan PMW  dengan Judul Diversifikasi Produk Olahan Jelawat untuk Penghilangan Duri dan Bau Lumpur dengan Bumbu Rujak
2010
Anggota
Demikianlah CURRICULUM VITAE ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan sesunggunya untuk dapat dipergunakan sebagaimana  mestinya.

Pontianak,  Oktober 2010
                                                                                            Yang menyatakan,



                                                                                                   Atika Pribadi
2. Dosen Pendamping
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap dan Gelar             :  Ir. Eko Dewantoro, M.Si.
NIP / NIDN                                  :  19650927 199703 1 001 / 0027096509
Tempat/Tanggal Lahir                   :  Pekanbaru, 27 September 1965
Jenis Kelamin                                :  Laki-laki
Status Perkawinan                        :  Sudah Menikah
Alamat Kantor                              : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Muhammadiyah Pontianak   Jl. A. Yani No. 111. Pontianak (78124) Telp. (0561)737278, Fax (0561)764571
Alamat Rumah                               :  Komplek Kurnia 5B, No.A-1                             Jl. Ujung Pandang                                             Pontianak
 No. Tel. Genggam               :  081345660540
 Pendidikan
No
Jenjang pendidikan

Nama Sekola dan Kota
Program. Studi / Bidang Ilmu
Tahun
Lulus
1
Magister (S2)
Program Pascasarjana IPB, Bogor
Ilmu Perairan / akuakultur
2001
2
Sarjana (S1)
Fakultas perikanan univ. Riau, pekanbaru
Mgt. Sumberdaya perairan / budidaya perikanan
1991

    Kursus / Pelatihan
No
Nama Kursus / Pelatihan
Penyelenggara
Waktu
1
Pelatihan Peningkatan Kemampuan Dosen Dalam Ilmu Penulisan Karya Ilmiah
DP2M DIkti
2-5 Juli 2009
2
Pelatihan Ancangan Aplikasi
P3AI Untan
21-25 Juli 2009
3
Training Of Trainer Penyusunan Proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM)
DP2M DIkti
28 April –
1 Mei 2008
4
Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Intruksional (PEKERTI)
PAUD Peningkatan Dan Pengembangan Intruksional UT
19-24 Februari 2007

 Pengalaman Membimbing Program Kreativitas Mahasiswa (PKM)
No
Judul
Jenis program
Tahun pendanaan
1
Penggunaan Garam (NaC1) Dan Ekstrak Lengkuas (Alpina Galanga SW) Sebagai Penganti Antibiotik Untuk Mengatasi Infeksi Jamur Saprolegnia Sp. Pada Ikan Patin
PKM-P
2009
2
Pengaruh penambahan susu terhadap kualitas  fisik  kimia dan organoleptik kerupuk belut
PKM-AI
2009
3
Keragaman Pertumbuhan Dan Karkas Ikan Mas Strain Sinyonya, Majalaya Dan Punten Yang Dipelihara Dalam Keramba Jaring Apung Di Sungai Kapuas, Pontianak
PKM-AI
2009
4
Efektifitas Ekstrak Kunyit (Curcuma Longa) Dalam Mencegah Infeksi Bakteri Aeromonas Sp Pada Ikan Mas (Cyprinus Carpio L).
PKM-P
2010
5
Pemanfaatan Aliran Sungai Untuk Usaha Budidaya Ikan Nila Gesit Dalam Keramba Jaring Tancap Di Desa Semperiuk Kecamatan Jawai Selatan Kabupaten Sambas
PKM-K
2010
6
Penggunaan Garam (NaC1) Dan Ekstrak Lengkuas (Alpina Galanga SW) Sebagai Penganti Antibiotik Untuk Mengatasi Infeksi Jamur Saprolegnia Sp. Pada Ikan Patin
PKM-AI
2010

Demikianlah Daftar Riwayat Hidup ini dibuat dengan sebenarnya dan sesungguhnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.


Pontianak, 21 Oktober 2010
                                                                                     Dosen Pendamping



                                                                                   (Ir. Eko Dewantoro, M. Si)
     NIDN. 0027096509














3.Gambaran Usaha Kegiatan

Gambaran usaha kegiatan Akuaponik yang akan diterap kembangkan :


Pembuatan Kolam Terpal
 
 



 













Kelangsungan Usaha
 
Analisis Laba Rugi
 
Pemasaran/Penjualan
 
                                                                                                    
                                                                                                                   












1.      Contoh media akuaponik ikan Lele dan Kangkung yang akan di terapkan



 






Ganbar 1 . Kolam tarpal sebagai media pemeliharaan



 


Gambar 2. Strypoam sebagai media untuk penanaman biji kangkung

                                                                Kolam Terpal


 






                   Ikan Lele
                                                                         Stropoam
                                      Kangkung
Gambar 3. Akuaponik pada kolam Terpal sebagai usaha Budidaya ikan Lele dan sayuran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar